Sudah Krisis, Saatnya Berserikat
Jakarta, Jumat (1/5) – Pekerja media dan industri kreatif harus terus memperkuat solidaritas kelas pekerja di tengah krisis Covid-19. Selain itu, berserikat juga menjadi alat efektif agar tiap pekerja memiliki posisi tawar kuat di tempat kerja dan jaring pengaman dalam menghadapi kerentanan akibat resesi ekonomi kapitalisme.
Dua hal tadi menjadi pesan kunci Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI) dalam memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2020 di tengah pandemi Covid-19 dan ancaman resesi global.
Hantaman krisis Covid-19 pertama kali dirasakan langsung pekerja lepas (freelancer) yang dalam waktu singkat kehilangan pendapatan akibat pembatalan pekerjaan hingga setidaknya tiga bulan ke depan seperti tergambar dalam kertas posisi “Mengubur Pundi di Tengah Pandemi” yang diluncurkan pertengahan April 2020.
Dalam riset itu terungkap, sebanyak 87,8 persen freelancer yang mengalami pembatalan tidak mendapatkan kompensasi sama sekali. Akibatnya, mereka menguras tabungan pribadi yang kini semakin menipis dan menjual barang pribadi untuk bertahan hidup. Ini menyulitkan kehidupan para freelancer, terutama perempuan freelancer yang selalu diposisikan sebagai pencari nafkah tambahan.
Sementara itu, laporan pelanggaran ketenagakerjaan yang masuk ke [email protected] juga mengalami tren kenaikan dengan kondisi yang semakin memburuk.
Pada Maret hingga April, aduan yang masuk didominasi pelanggaran ketenagakerjaan berupa pemotongan upah sepihak dan dirumahkan tanpa diupah. Kondisi ini dapat terus memburuk pada Mei ini dengan semakin tingginya tingkat pemutusan hubungan kerja sepihak dan yang terparah tanpa mendapat pesangon sesuai aturan.
Dua kondisi di atas adalah cerminan rentannya pekerja media dan industri kreatif dalam krisis ini.
Kondisi ini juga diperparah dengan Omnibus Law yang masih terus digodok oleh pemerintah. Penghilangan hak-hak dasar buruh, ketiadaan jaring pengaman dan tingginya ketidakpastian kerja tidak bisa kita biarkan menanti kita begitu pandemi usai. Yang kita butuhkan adalah dunia yang lebih baik, dan pekerjalah yang akan membentuknya. Bersama-sama kita menghadang kuasa modal sambil membangun dunia baru tanpa penindasan.
Oleh karena itu, SINDIKASI menyerukan kepada para pekerja media dan industri kreatif agar segera mengorganisir diri dan bergabung dalam serikat pekerja.
SINDIKASI membuka kesempatan bagi para pekerja media dan industri kreatif yang belum berserikat untuk bergabung dengan mempermudah pengorganisiran melalui pembebasan iuran perdana sejak Maret hinggal Juni.
Selain itu, SINDIKASI juga mengajak para pekerja media dan industri kreatif untuk memperkuat solidaritas untuk saling bantu antarpekerja dalam berbagai bentuk dan skala.
SINDIKASI tengah mematangkan sejumlah skema bantuan gotong royong #RakyatBantuRakyat untuk ratusan pekerja media dan industri kreatif terdampak Covid-19. Dengan harapan, pekerja yang masih rutin memiliki pendapatan dapat menyisihkan uangnya untuk membantu sesama pekerja.
Inisiatif ini muncul sebagai respons atas rendahnya kualitas dan kuantitas skema bantuan dari pemerintah terhadap pekerja. SINDIKASI juga mendesak pemerintah mengubah skema bantuan yang ada hari ini agar bisa tepat sasaran dan memperbanyaknya di tiap kementerian/lembaga.
Akhirnya, seluruh keluarga besar SINDIKASI mengucapkan selamat Hari Buruh Internasional. Merdeka berserikat, merdeka berkarya!